Integritas Kuliner di Sumatera Barat: Deteksi Kontaminasi Daging Babi Pada Produk Kuliner Sate Padang
Culinary Integrity in West Sumatra: Detection of Pork Contamination in Sate Padang Culinary Products
DOI:
https://doi.org/10.32530/jlah.v8i1.85Keywords:
kehalalan, keamanan pangan, rapid detection pork test, real-time PCR, sate padangAbstract
Sumatera Barat dikenal dengan kuliner khas Minangkabau, seperti rendang dan sate padang, yang mencerminkan nilai-nilai Islam dan tradisi lokal. Namun, isu kehalalan dan keamanan pangan, seperti kontaminasi daging babi, menjadi tantangan yang dapat merusak kepercayaan konsumen. Oleh karena itu, diperlukan metode deteksi cepat dan akurat untuk memastikan kehalalan produk. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mendeteksi kontaminasi daging babi pada sate Padang di Kabupaten Sijunjung. Pengujian dilakukan menggunakan Rapid Detection Pork Test sebagai metode awal, diikuti dengan konfirmasi menggunakan real-time PCR untuk sampel dengan hasil meragukan. Sebanyak 10 sampel dikumpulkan dari empat kecamatan dan diuji di laboratorium untuk menentukan prevalensi kontaminasi. Dari 10 sampel sate Padang yang diuji, 8 sampel menunjukkan hasil negatif melalui Rapid Detection Pork Test, sementara 2 sampel memberikan hasil meragukan. Pengujian lanjutan dengan metode real-time PCR pada sampel meragukan tersebut menunjukkan hasil negatif. Dengan demikian, prevalensi kontaminasi daging babi pada produk sate Padang adalah 0%, menegaskan bahwa seluruh sampel yang diuji bebas dari cemaran daging babi. Seluruh sampel sate Padang terbukti bebas dari cemaran daging babi, menunjukkan bahwa produk tersebut terjamin kehalalannya. Untuk menjaga kepercayaan konsumen, diperlukan edukasi kepada produsen, pengawasan yang konsisten, serta pengujian rutin. Penelitian ini memberikan dasar bagi pengembangan strategi pengawasan pangan yang lebih efektif.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Journal of Livestock and Animal Health

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the Journal of Livestock and Animal Health (JLAH) the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in Journal of Livestock and Animal Health.