Pengaruh Rasio Campuran Silase Tithonia diversifolia dan Panicum maximum terhadap Kandungan Senyawa Antinutrisi: Asam Fitat, Tanin, dan Asam Oksalat
Effect of Tithonia diversifolia and Panicum maximum silage ratio on the content of antinutritional compounds: Phytic Acid, Tannins, and Oxalic Acid
DOI:
https://doi.org/10.32530/jlah.v8i2.101Keywords:
antinutrisi, Panicum maximum, silase, Tithonia diversifoliaAbstract
Ketersediaan hijauan segar sebagai pakan ruminansia bersifat musiman, sehingga diperlukan teknologi pengawetan seperti silase untuk menjamin kontinuitas pakan. Tithonia diversifolia memiliki kandungan nutrisi tinggi namun mengandung senyawa antinutrisi, sementara Panicum maximum dikenal rendah antinutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh rasio campuran Tithonia diversifolia dan Panicum maximum terhadap kadar asam fitat, tanin, dan asam oksalat dalam silase setelah fermentasi selama 21 hari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan rasio campuran (0:100, 25:75, 50:50, 75:25, dan 100:0) dan tiga ulangan. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan proporsi Tithonia diversifolia secara signifikan meningkatkan kadar asam fitat (P kecil dari 0,05), dari 21,30 mg/100 g (100% Panicum) menjadi 52,00 mg/100 g (100% Tithonia). Kandungan tanin dan asam oksalat tidak berbeda nyata antar perlakuan (P besar dari 0,05), dengan nilai yang tetap rendah di seluruh rasio campuran. Dengan demikian, rasio campuran hijauan mempengaruhi kadar asam fitat namun tidak berpengaruh terhadap tanin dan oksalat. Silase campuran dengan proporsi Tithonia yang moderat dapat menjadi alternatif pakan hijauan bergizi tinggi dengan risiko antinutrisi yang masih dalam batas aman bagi ternak.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Journal of Livestock and Animal Health

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the Journal of Livestock and Animal Health (JLAH) the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in Journal of Livestock and Animal Health.